Kena colak, itu lah yang terjadi pada RR
kemarin di sekolah RR tercinta yaitu, SMA N 1 Bukittinggi. Ntah kenapa di hari
jum’at yang cerah, yang rutin di pagi harinya ada kultum itu ada razia rambut
besar-besaran. Dan RR jadi salah satu korban dari sekian ratus siswa yang
kena!.
Emang sih, kena colak bukan untuk pertama,
kedua, atau ketiga kalinya RR alami. Terutama di kelas X (sepuluh) dulu. Udah
sering banget!. Tapi kehilangan rambut yang panjang (bagi cowok) itu ga enak
banget.
Harusnya para guru yang nge-colakin tu bisa
memahami betapa kami (bagi cowok) sangat menyayangi poni yang udah kami jaga
berbulan-bulan, kami rawat berbulan- bulan, kami kasih makan selama
berbulan-bulan, kami ajak jalan-jalan selama berbulan-bulan, kami ajak olah
raga tiap hari hingga panjangnya udah nyentuh bibir dan bagian belakangnya udah
nutupin kuduk. (arrgh, LebaY) XD
Tapi kira-kira emang itu perjuangan yang RR
lakuin buat ngejaga rambut yang RR banggakan tersebut.
Dulu waktu di SMP (Sedang Masa Puber), RR mengira
kalau nanti udah SMA ga bakalan ada lagi yang namanya guru ngatur-ngatur rambut
siswa nya, lingkar celananya, ukuran seragamnya. Saat itu kita akan sangat
bebas, dan yang harus di urusin guru itu cuma bagaimana pendidikan siswanya
doank!. Beeh, pokoknya SMA itu the best deh……
Tapi ternyata……
Semua. Itu. Palsu! Fatamorgana!
Hmmm, sebenernya yang mo RR bahas itu bukan
kekesalan RR karena kena colak. Melainkan pemikiran RR untuk meniadakan
peraturan rambut dilarang panjang bagi siswa laki-laki di sekolah mana pun di INDONESIA
negeri
tercinta kita ini.
Kenapa??
Ini dia faktornya!
Oke. Pertama, kita mulai dari bidang keuangan
(pas banget nih ekonomi, perannya anak IPS banget). Keuangan, untuk orang
yang digaji sama ortu nya 300ribu per bulan >> kira-kira 12ribu per hari
(itu yang RR alami) itu harus pandai-pandai me-manage keuangannya (peran anak IPS
lagi tuh). Jujur uang segitu buat sehari itu masih kurang. Mengingat keadaan
ortu yang sanggupnya cuma segitu, ya harus kita syukuri. Tapi, ntah siapa yang
ngusulin undang-undang baru tentang tarif pangkas rambut. Semua tempat pangkas
merubah tarifnya. Tertanggal 9/Desember/2011:
DEWASA: Rp17.000 (sebelumnya Rp15.000)
ANAK-ANAK: Rp10.000 (sebelumnya Rp7.000)
Yaahh, hitung sendiri deh berapa sisa uang
RR waktu itu!
Kedua, kecocokan gaya rambut. Guru
membatasi panjang poni hanya sebatas alis, dan jambang setengah telinga. Kadang
ada orang yang ga cocok dengan gaya rambut kaya gitu (mungkin juga karena jenis
rambut). Kalau di berdiriin??. Ga semua orang yang rambutnya bisa diberdiriin!
Kaya ABRI??
Ga mau ngebayangin!
Terakhir, karakter seseorang. Gaya rambut
dapat mempengaruhi karakter seseorang (walaupun tidak semua orang). RR cukup
ngambil satu contoh aja ya. RR punya temen yang sebelumnya punya gaya rambut yang
panjang tapi aneh?? kenapa aneh?? Karena memang aneh!.
Pikirin aja deh gimana gaya rambut yang aneh tu. Kalau karakter orangnya, dia
termasuk orang yang gaje, pintar ngambar tapi gaje, hebat dibeberapa bidang
pelajaran tapi gaje, setia kawan tapi gaje, heboh tapi gaje, suka blak-blakan
gaje, dan sering menjadi bahan tertawaan orang karena gayanya yang gaje itu.
Tapi, sejak kena colak, dia merubah gaya rambutnya menjadi Mohawk (masih batas
wajar). Emang keliatan keren sih, tapi sejak itu karakternya berubah! Sisi
positive nya dia ga gaje lagi. Negative nya, dia jadi sosok yang cool. Karena
cool dia banyak di deketin ama cewek-cewek. Karena di deketin cewek-cewek dia
jadi sombong. Karena jadi sombong dia lupa ma temennya dan ga setia kawan lagi.
Itulah kenyataannya.
Jadi siapa yang setuju sama pemikiran RR??
Yang ga setuju sih ga apa-apa. Have fun aja :D